Dedi Mulyadi Angkat Anak Seluruh Korban Tewas Ledakan Amunisi Garut dan Siap Biayai Kuliah
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat anak seluruh korban tewas dari ledakan amunisi di Garut hingga akan biayai kuliah. Hal ini pun diungkap Dedi Mulyadi tatkala dirinya menemui keluarga korban di RSUD Pameungpeuk, Garut.
Seperti yang diketahui sebelumnya insiden maut ledakan amunisi kadaluarsa tersebut terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Yakni tepatnya pada Senin (12/5/2025).
Dimana insiden untuk menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Yang terdiri dari 4 orang dari anggota TNI, dan 9 orang lainnya berasal dari warga sipil setempat.
Mengetahui hal tersebut, Dedi Mulyadi angkat anak seluruh korban tewas dan berjanji akan membiayai pendidikan mereka hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Anak-anaknya saya jadikan anak angkat sampai kuliah dibiayai," ujar Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID
Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi juga berjanji akan memberikan uang santunan sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban meninggal dunia. Dan bakal disalurkan langsung pada hari itu.
"Saya akan memberikan uang santunan Rp 50 juta per keluarga korban. Hari ini langsung diberikan ke tiap rumah keluarga korban," imbuh Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga mengklarifikasi terkait para korban sipil dalam insiden tersebut memang bekerja membantu TNI. Dan tergolong dalam kecelakaan kerja.
"Ternyata para korban adalah pekerja, bekerja ke TNI AD membantu dalam pemusnahan amunisi. Jadi, kalau begini, masuknya ini sebagai kecelakaan kerja," ujad Dedi Mulyadi.
Dan ya, pernyataan Dedi Mulyadi itu juga diperkuat oleh salah satu kakak kandung salah satu korban Rustiawan, yakni Agus. Dimana ia mengatakan sang adik memang bekerja membantu pemusnahan amunisi sudah sejak satu dekade terakhir.
"Iya Pak, bekerja sudah 10 tahun lalu. Jadi, bukan memulung besi, bukan," kata Agus kepada Dedi Mulyadi.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan ledakan amunisi di Garut terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tak layak pakai.
Saat itu, jajaran jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat telah melakukan pengecakan dan dipastikan aman.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dikutip dari Tribunnews.com.
Dan ya, di lubang itulah terjadi ledakan amunisi dan mengakibatkan 13 orang meninggal dunia usai jadi korban. Dari 13 korban meninggal dunia, 4 orang di antaranya adalah anggota TNI Angkatan Darat.
Serta sembilan korban lainnya adalah adalah masyarakat sipil, yakni Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar, Iyus bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Totok, Dadang, Rustiawan, dan Endang. (*)
0 Response to "Dedi Mulyadi Angkat Anak Seluruh Korban Tewas Ledakan Amunisi Garut dan Siap Biayai Kuliah"
Posting Komentar